Bukan soalan seberapa banyak buku yang sudah kit abaca,
sebab tumpukkan teori bukan apa apa jika tak dibarengi dengan aplikasi,
Bukan soalan berapa lama kita ikut pengajian, toh yang sudah
puluhan tahun ngaji pun bisa tumbang dan kalah sebelum berperang,
Bukan soalan berapa banyak kita punya teman dan sodara
shalihah, karena mereka pun tak kan mampu merubah mu sebelum perubahan itu
berawal dari dalam dirimu,
Bukan juga soalan berapa dalam khimar dan seberapa syar’inya
pakaian yang dikenakan, sebab itu adalah bagian dari kewajiban seperi kewajiban
sholat bagi muslim muslimat, mukmin mukminat..
Bukan teman,
Ini soalan kita dan Allah,
Ini soalan kita dan persaksian saat di alam ruh, “qoolu bala syahid’na, alas’ tubirobbikum”
Ini soalan kita dan telaga Al-Kautsarnya Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasaalam
Ini soalan kita dan bangkitnya Islam di akhir zaman,
Ini soalan sebaik-baiknya pertinggal adalah generasi yang
kuat setelahnya
Dan ini…soalan, seberapa kuat atau lemahnya azzam
,perjuangan, dan tekad dalam mengilmui segala yang terterima oleh akal yang
terbatas ini.
Kata Ustadz Akhi, tadi pagi….
Tafakkuh itu lebih dari sekedar Tafahum, tidak hanya sekedar
memahami, tapi mampu mengartikan segala yang tersurat dan tersirat..
(Ibrahim berdo’a),
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan
masukkanlah aku ke dalam golongan orang orang yang sholeh,” (26:83)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar