A Special Gift, for a Special
Young Doctor
Dalam sebuah kutipan gambar,
tertulis “Hidup itu seperti Film…” dari akun @ukhti_susan ,katanya. “Banyak
orang menontonnya, tapi sedikit yang mengerti apa yang terjadi dibalik layar…”
Statemen ini ditutup dengan tanda
tanya, agaknya kurang pas jika dalam bentuk pertanyaan, karena menurut saya memang
begitulah sunatullahnya kehidupan, tak perlu lagi dipertanyakan. Tak ada mereka
yang benar-benar paham tentang kita, sekali pun mereka mengatakan, “Aku
temanmu, aku memahamimu”. Juga meskipun Tafahum adalah level kedua setelah Ta’aruf,
lalu apa ada jaminan benar-benar langsung memahami orang lain? Tak ada!!!
Sebab yang sudah pasti lebih
dekat dan lebih paham tentang kita, justru bukan diri kita sendiri, apalagi
orang lain. Tapi Sang Pencipta yang sudah berfirman, “…dan kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya” (Qaf : 16), juga tentang Al-Baathin, catatan
kaki Surat Al-Hadid ayat 3 ini menjelaskan, “…dan Dia lebih dekat kepada
makhluk daripada makhluk itu sendiri kepada dirinya”. MasyaAllah
Jikalah sudah begini, harusnya
kita Tawakkal Maksimal saja lah lagi, ya dok sama yang Maha Memahami kita :’)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perkenalan kita terbilang
singkat, Oktober 2013 hingga mei 2014, tapi syahdunya percakapan kita dalam
akun Whats App justru semakin melekatkan meski terpisah dalam kota . Alhamdulillah. Allah luaskan hati kita
dalam bersaudara, Ya ngga Dok :D
Apa tah lagi jika temanya tentang
Jodoh, Ah sudahlah. Agaknya tak perlu kita posting satu per satu isi nya
disini, kan Kak ?
Tapi dari kesemua cerita yang
terhimpun, tak ada yang lebih mengesankan kecuali kalimat-kalimat penutup dan
menghibur diri untuk meningkatkan keyakinan terhadap janji dan takdir Tuhan.
Selalu. Selalu penutupnya adalah kita sama-sama saling menguatkan dalam
kesabaran dan keikhlasan saat masa-masa penantian ini sedang berlangsung, hingga
disuatu sore, diatas angkot Bukit Apit dan dibawah derasnya hujan, kita
sama-sama menyepakati, bahwa ,”Selama masa bersendirian ini, maka biarlah kita
menikmati masa-masa ini dengan optimal”. Bahagia dengan kebahagiaan yang bisa
kita lakukan dengan berjalan sendiri, tertawa dengan tertawa yang bisa kita
lepaskan saat mampu membasahi wajah dengan air hujan seorang diri, serta mampu
menyapu setiap sudut jalanan seorang diri. Kita bahagia, Kak. Kita Bahagia.
Lalu kita sengaja mencari-cari
sebab dan alasan lain yang kita benar-benarkan saat tanya selalu menyerang
disegala situasi, disegala kondisi. Bahkan jawaban SABAR tak lagi sanggup
menutupi segala kejenuhan pertanyan yang bertubi, juga jawaban IKHLAS tak lagi menjadi
jawaban itu sendiri.
LALU APA?
#NanyaSerius
Ada sebuah keyakinan yang
seharusnya selalu kita pegang dalam mengharap kebaikan dan balasan dari Allah.SWT.
Cerminannya dalam kisah tiga orang pemuda yang terkurung dalam gua dengan
bebatuan yang menutup segala sisi. Hajatnya kepada Rabbnya, agar bebatuan ini
mampu bergeser hingga terbukalah jalan untuk keluar yang disebabkan
kebaikan-kebaikan yang pernah mereka lakukan.
Maka, untuk mu, dokter muda,
kakak dan sudariku, keyakinan ku akan kebaikan yang sudah diperbuat
tiada mungkin Allah sia-siakan. Bersabar. Sabar lagi, sabar terus. Fashbir’
shab’ran jamiila, Maka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang
baik. Rasulullah saja disuruh sabarnya tidak hanya sekedar sabar, tetapi KESABARAN YANG
BAIK. Nah saya juga bingung gimana kesabaran yang baik itu, kak. Tapi yang
pasti, ia adalah sabar kerena allah, sabar yang tak berTAPI dan tak berTEPI.
Berbuat baik banyak-banyak, memberi manfaat sebanyak-banyaknya,lalu melupakannya, dan berdo’a agar Allah balas perbuatan baik kita itu. Disampingnya
ada ikhtiar, doa, dan tawakkal yang paripurna. Semoga kita bersabar dengan kesabaran yang baik, kak:']
karena kita takut, benar-benar takut kalau kita lelah dan jenuh
mengahadapi segala tanya, adakah kita termasuk orang-orang yang RAGU terhadap
janji Tuhan?
Sepenuh Cinta,
Dari Sudut kantor PKPU,
Untuk sudut RSUD Kota Solok
dr.Thesa Ariyanti