Ternyata, memutuskan untuk tidak ikut campur terhadap sebuah
persoalan tidak mudah.
Menutup telinga, berharap tak mendengar apapun, juga tidak
mudah.
Apalagi menutup mulut, meski hanya sekedar menyampaikan
nasihat dan hadist Rasulullah.SAW, juga tidak semudah yang dibayangkan.
Semua sudah terlanjur basah kuyub, sudah terlanjur tahu dan
memberi tahu sesuatau yang salah dan benar. Memutar waktu kebelakang pun tiada kuasa, atau pura-pura tidak tahu dan tidak mahu tahu adalah kebohongan dan kebodohan. Maka berikutnya, bukan menyesali
apa yang sudah dan terlanjur diketahui, tetapi mencoba-coba untuk mencarikan
atau bahkan menjadi bahagian dari solusi itu sendiri. Percayalah, ini pun tidak
ringan!
Segala yang didengar, kelak akan Allah perdengarkan
dihadapan khalayak umat.
Segala yang dibincangkan, kelak mulut tak mampu melakukan
pembelaan.
Segala yang diperbuat, tak bisa memutar balik fakta, sebab
kaki dan tangan sudah ditakdirkan sebagai saksi selama hidup didunia.
Semoga apapun yang kita lihat, dengar dan ucapkan, adalah
kebaikan, juga mudah-mudahan adalah yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebab
membayangkan tentang minum dari air mendidih dan nanah tidak kuat. Membayangkan
memakan buah Zaqqum yang tidak mengenyangkan juga tidak sanggup. Tapi segalanya,
akan ada balasan yang setimpal, dari ghibah dan namimah kita, dari fitnah dan
tajaasus kita.
Innalillah…
Allahumma inni a’udzubika minannaar, Aku berlindung kepada
Engkau ya Allah, dari fitnah dan adzab neraka~
Nb: Gambar ini juga masih disekitaran kantor kita, PKPU
Bukittinggi.
Bunganya unik, saat muda berwarna merah, jika sudah dewasa
berwarna hijau. Masyaallah, kan?
Hakikatnya kita sebagai hamba Allah juga begitu, segalanya
banyak perbedaan, hanya mereka yang memiliki ruh yang sama yang mampu
bersepakat untuk bergandengan. Tapi percayalah, sejauh, sebesar, dan sekuat
apapun yang membedakan kita, tujuan dan cita kita masih dan tetap sama, kan?
MENGINDAHKAN.
Kemudian kita paham, bahwa keindahan itu perlu dicari. Dari sekian
banyak pilihan bunga yang ada, pagi ini dialah yang terpilih. Maka mencari-cari
keindahan didalam diri saudara kita juga adalah utama dibandingkan mencari-cari
kesalahan, kekurangan, bahkan keburukan mereka. Setelah menemukan keindahan
mereka, lalu kita gabungkan dengan keindahan yang kita miliki, sempurna. Dan
kita sama-sama siap untuk menebarkan keindahan lebih banyak, Insyaallah.
#SelamatMencariKeindahan#SelamatMenemukanKeindahan#SelamatBersepakat
#SelamatMencocokkanRuh #SelamatMenebarKeindahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar