Kau
hadir dalam setiap inspirasiku, Aku hadir dalam setiap kalimat kalimat yang
tersusun itu.
Maka
jika ingin membersamaimu, aku hanya butuh memejamkan mata lalu mengingat-ingat
tentang hal yang kita pernah ada didalamnya. Atau tentang beberapa yang kita
terlupa, atau lalai padanya. Atau, jika
kau sedang rindu akan aku, pejamkan juga matamu, rasakan setiap rembesan
kalimat yang tertulis, semoga tidak mengurangi makna dari kebersamaan kita.
Sungguh,
kita selalu bersama.
Setiap
paragraph dari yang tertulis, tidak lebih dari diriku yang pura-pura baik
untuk membaikkanmu, juga membaikkan diriku. Ia tak beda jauh dengan jasadku
yang tampak, sebab jika Allah berkehendak membuka seluruh yang tertutup, akan ada
banyak kau temui amal yang retak disana, hati yang kotor, pikiran yang tak
jernih, atau rupa yang tak sesempurna seperti yang terlihat.
Sungguh,
teman..kita selalu bersama ‘kan?
Maka
dari segala yang rombeng itu, aku tutupi ia dengan kata demi kata yang kuharap
membawa kebaikan untukmu. Agar apa? Agar ia mampu melengkapi segala kecacatan
amal ini, agar ia mampu menjadi pelengkap dari yang kurang, atau penyempurna dari
yang tak utuh.
Aku,
dalam setiap kalimat ini pun membutuhkan yang mengingatkan. Layaknya fisik yang
mungkin memiliki kekurangan, begitupun yang tertulis disini, jauh dari kata
baik. Maka jangan pernah bosan untuk menjadi guruku, jangan pernah bosan
mengajarkanku tentang segala yang salah dan keliru, jangan juga bosan untuk
membersamaiku, selalu:’)
Maka aku, sesungguhnya selalu hadir di tengah-tengah keberadaanmu, lewat kalimat-kalimat yang berantakan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar