Cerita ini, semoga
bisa diambil hikmahnya. Karena tak ada maksud lain selain ingin membagikan
hikmah, atau bahkan bisa juga lebih dari yang disampai/tuliskan.
Tanpa menyebutkan
nama, semoga Allah jauhkan kita dari segala fitnah (ujian) dunia dan akhirat.
Karena saya
percaya, setiap manusia itu diuji sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Orang
miskin, tidak akan diuji dengan kehilangan harta. Yang kaya, juga tidak akan
diuji dengan kekurangan sandang, pangan, dan papan. Begitu seterusnya….
Saya percaya. Dan memang
harus percaya!:)
Bedanya, hanya
bagaimana kita memposisikan diri dalam menghadapai setiap ujian. Lalu hidup
menjadikan kita untuk melangkah dalam berbagai tindakan, yang akan menuntun
kita pada bagaimana nanti akhirnya. Karena islam tak hanya sekedar janggut dan
celana cingkrang. Islam juga tidak hanya sekedar peci dan sorban. Juga tidak
hanya sekedar label haji. Bukan. Tapi islam, tentang Aqidah
yang benar dan Akhlak yang mulia.
Ada sebuah keluarga
yang sedang diuji, tentang rizki yang melimpah lalu hilang tak berbekas. Dalam selipan
tak ketemu, ditanya penghuni rumah juga tidak ada yang mengetahui. Objeknya sekian
ratus Dollar Amerika dan sekian ratus Euro. Totally Rp. 60 Juta. Innalillah..
jangankan melihat, mendengarnya saja sudah merinding. Jangankan memegang, tahu
rupanya pun tidak.
“Ibu, coba ke
paranormal aja. Setidaknya kita tahu dimana letaknya”, salah satu dari 2 yang ‘tertuduh’
angkat bicara
“Ngga usah, itu
bukan cara kita”, empunya menimpali
……………………………………………………………..
Beberapa hari berikutnya
“Nanti kalau mau
mandi tunggu aku,ya. Mau tak keramasin”, kata Ibuk
“Oh, Ya, Bu”, jawab
salah satu dari dua yang ‘tertuduh’
Jadilah beliau
dikeramasin. Tapi nyatanya ia tak merasakan apapun. Tak ada bedanya.
Begitu pun yang
kedua dari dua yang ’tertuduh’, juga dikeramasin. Airnya cuma campuran jeruk
nipis, ngga papalah. Se engganya penangkal ketombe, HEHEHEHE………
Kedua-duanya sudah
sepakat, apapun yang terjadi kita akan hadapi bersama. Insyaallah tidak akan
menjadi masalah selama bukan kita pelaku utama, juga kita percaya sehebat
apapun paranormalnya, makar Allah jauh lebih hebat. Sip. Sepakat!
…………………………………………………………………………………………………………………….
“Nak, kalau-kalau
ngga juga terbukti, atau belum ketemu bisa aja kalian disuruh sumpah pocong”
“Bah! Kok jadi horor
gini, Ma. Tapi ngga papalah, kalo pun iya diikutin aja. Emang ngga tahu apa-apa.
Kalau perlu kita tantangin aja, setelah ini apa lagi? hehehe” kata salah satu
dari dua yang tertuduh.
Sampai sekarang
emang belum ada kepastian tentang sumpah pocong, tapi sesungguhnya, Rasulullah
sudah jauh-jauh hari mengingatkan,
“Sesungguhnya bagi setiap umat itu mempunyai ujian dan ujian bagi
Umatku adalah harta kekayaan”
(HR. At-Tirmidzi)
*Hakikat sebuah ‘amal
sholeh akan mengundang ‘amal sholeh berikutnya. Sama. Ujian juga akan menjadi pemicu ujian berikutnya. Harta kekayaan adalah ujian, SIHIR juga UJIAN.
Menyekutukan Allah tak ada ampunnya jika mati dalam kekafiran. Musyrik juga
akan menghanguskan ‘amal-‘amal yang sudah letih dan lelah kita upayakan. Bahkan
Syirik mampu mengalahkan ‘mabrurnya’ label Haji atau Hajjah seseorang. Innalillah….Semoga Allah
jauhkan kita dari segala bentuk kesyirikan, yang besar dan kecilnya, yang nyata
dan yang tersembunyinya, yang lahir dan batinnya.
Rp 60 Juta memang
banyak. cukup paham bagaimana rasanya kehilangan, hanya kelak jika kita diuji
dengan hal yang sama , semoga tak melunturkan aqidah islam ini.
Aamiin
*Nabi Musa lawannya para penyihir yang terkemuka. Wah! dikalangan manusia bahkan Raja Mesir kala itu mengakui kehebatan mereka. Tapi khawatir... Wamakaru wamakarallahu wallahukhairul maakiriin, sebaik dan sehebat apapun makar para penyihir dihadapan manusia, Allah juga punya makar, dan makar allah adalah sebaik-baiknya makar:')
*harus selalu
bersyukur, ketika Allah masih memampukan kita bernafas di detik
berikutnya, bukan karena kita istimewa, justru Allah ingin kita memperbaiki
kedurhakaan pada tarikan nafas yang sebelumnya.
-Selamat menjadi
baik untuk setiap tarikan nafas kita-
08 September 2015
12:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar