"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Jumat, 14 Agustus 2015

Kieru To Modoru

Yaa Allah, anta Yaa Rahman Ya Rahim

“Tuhan ajari aku tentang arti rela atas segala yang terjadi dalam hidupku. Anugrahkan ampunan atas salahku setelah lama hilang, izinkan ku kembali” --- Kieru To Modoru

Tuhan, aku kembali setiap saat padaMu. Setiap saat.
Memang apa yang dikatakan oleh Ustadz Albert ada benarnya, saat beliau mengatakan bahwa alam pikiran itu tak kenal masa, tak kenal jarak. Saat peristiwa lampau bisa saja tiba tiba muncul dalam benak kita secepat kilat, bahkan mungkin dalam kedipan mata. Lalu kita kaitkan dengan Dzat Yang Maha membola-balikkan hati, bukankah ia berhubungan? Hati itu tak bisa digenggam. Tak bisa ditakar ukurannya, ia berubah sesuai dengan kehendak Empunya ; Allah.
Atas segala yang terjadi semalam yang lalu, bisa saja merubah segala keputusan besar hari ini. Catatannya ada dalam memori akal dan hati. Ia tak Konsisten, teman.
Maka kini, ketika keputusan sudah ditetapkan, palu sudah dipukul, bahkan ekspresi respon an respect sudah berubah, semua berbeda. Hanya menyisakan ruang hati seorang gadis kecil yang murung untuk bisa ditemukan.

Tapi ia tetap tenang.
Hatinya tetap damai.

Genggaman tangannya masih erat seperti sebelum-sebelumnya, meski untuk yang kesekian kali hatinya kecewa, sedih, dan menangis. Ia bahagia. Tetap tersenyum dengan setulus-tulusnya senyuman. Karena ia paham betul hakikat DO’A, IKHTIAR, dan TAWAKKAL. Betapa ketiga-tiganya harus sempurna. Kini, saat ikhtiar ia rasa sudah maksimal, do’a do’a juga sudah menitip dan dititipkan, hanya tersisa tawakkal yang sedang ia upayakan. Betapa tawakkal baginya adalah perpaduan antara pasrah setelah berikhtiar dan berdo’a, ikhlas, dan ridha menerima segala ketentuan dan takdir. Ia hanya berharap-harap, agar ikhtiar yang telah lalu menyisakan amal ibadah disisi Tuhannya. Itu saja.


14-8-2015

15:06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar