"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Rabu, 21 Oktober 2015

Sampai jumpa nanti 30 Oktober 2015

Dear calon imam saudariku,

Siapapun kamu, awalnya hanya orang asing. Tak kenal lebih jauh dan lebih dalam tentang saudari ku ini. Pernikahan sudah mengikat kalian. Mahar sudah diserahkan sebagai bukti untuk saling berkerelaan. Maka untuk nanti, kekurangan yang akan kau lihat semoga tak memudarkan cinta yang sudah bersemi seba'da akad. Dia ini rapuh, akhi... diam-diam dia mengadu kepada Rabbnya dalam kelemahan. Maka keasinganmu, semoga tak lama.. Lalu diganti dengan keakraban yang semakin hari semakin besar dan membesarkan keta'atan kalian berdua. 

Atas izin ayahnya,
Atas ijab yang kau qabul-kan. Saudariku ini, ada yang memilukan dihatinya. Laki-laki hebat yang memperjuangkan penghidupannya, lalu kini ketika ia tumbuh, kau ambil ia dari lelakinya. Semoga cara mu meminta mendatangkan ridha untuk saudariku, juga ridha untuk mu yang sudah menjadi bahagian dari keluarga sederhananya. Sebab kau juga harus paham sebuah ungkapan kami-kaum hawa kepada seorang ayah, "Dad...someday i will find my prince. But you are still my king". Ia tetap hebat untuk saudariku dan keluarganya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan. Jadi pahamilah... Karena aku pun memahami, tentang bakti yang harus kau dahulukan 3X sebagai sunnah nabi kita... Juga saudariku ini paham sekali akan itu.

Akhi.... ada banyak problematika dalam pernikahan semenjak kalian bersanding diatas pelaminan. Tapi ia kecil, ia remeh, jika Allah yang kita besarkan. Bukan ini yang akan aku pesankan, sebab kau lebih paham. Aku hanya berpesan, kelak... ketika kalian sudah saling disibukkan dengan hak dan kewajiban masing-masing, tetaplah istiqomah dan meng-istiqomahkan saudariku ini dalam kekebaikan. Aku, memang saudarinya. Tapi tak serta merta mampu menguatkannya seperti yang sebelumnya. Karena akan ada kekuatan yang lebih istimewa. Maka jadilah istimewa untuk lahir dan batin dia:") 

Istimewalah dengan caramu, akhi. Tak perlu menjadi orang lain, jadilah kamu dengan iman yang terus diperbaharui, niat yang senantiasa diluruskan, dan taat yang terus meningkat. Tak perlu obral janji, tak perlu jauh dalam angan, cukup amal yang membuktikan. Karena kita mendengar, bahwa CINTA oleh Umar bin Khattab adalah kerja jiwa raga dalam pembuktian.

Juga tak perlu jumawa dalam rentang bulan madu. Seperti yang kekinian terjadi. Kata mesra, panggilan sayang, upload foto berdua dimedsos, alangkah baiknya untuk dihindari. Terlepas karena alasan menjaga perasaan yang masih sendiri, alasan lainnya adalah menjaga izzah saudariku. Tak perlu kau ganti gambar profil facebookmu dengan fotonya, karena toh selama ini ia sudah menjaga dirinya. Maka jangan kau robohkan penjagaan yang sudah dibangunnya. Cukup teruskan, atau kuatkan.

Lalu, untuk mu saudariku, juga untukmu calon imam saudariku... 
Semoga kalian saling mencinta sekedarnya. Cinta yang justru melipat-gandakan cinta pada Rabb kita, yang justru mendatangkan ketaatan demi ketaatan. Juga cinta yang marahnya karena Allah dan rindunya karena Allah. 

Sampai jumpa nanti 30 Oktober 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar