"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Jumat, 23 Oktober 2015

Untuk Alasan Inilah...

Untuk alasan inilah seharusnya kita tidak pernah bosan untuk membaca ulang, mengingat ulang, dan mempelajari ulang tentang apa-apa yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya, tentang apa-apa yang sudah pernah kita baca sebelumnya, tentang hal-hal yang sudah pernah kita pelajari sebelumnya. Sebab bisa jadi, kemampuan penerimaan kita yang pertama berbeda dengan kemampuan penerimaan kita yang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Bisa jadi juga, perbedaan itu karena perubahan sudut pandang yang awalnya lebih sempit dan saklek, justru kali yang berikutnya lebih luas dan luwes. 

Tadi malam, sempat mengulang kembali bacaan tentang hadist-hadist dihalaman awal Syarah Arba’in karya Imam An-Nawawi. Hadist ke-empat, tentang TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA DAN AKHIR KEHIDUPANNYA. Nah loh, langusng kebukti kan kalau kita baca ulang, judulnya lebih hapal (hehehe)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Beberapa hari yang lalu sempat melihat sebuah foto seorang wanita yang memang tidak menutup aurat secara sempurna, diunggah dimedia sosial. Masih terbentuk lekuk tubuhnya. Lalu captionnya dengan pertanyaan “Menutup aurat seperti apakah ini?” (The End)
Kemarin saya masih istighfar-kan apa yang terlihat ini. Ngga tahu juga ntah itu istighfar kita yang sok suci, atau istighfar yang memohonkan ampun atas beliau. Tapi begitulah kita, terlalu sering focus pada apa yang terlihat, sedang bahagian yang kita tidak tahu sering diabaikan padalah ia menjadi penentu; HATI.

Hubungannya dengan hadist yang saya baca (ulang)?

Pemahaman hadist ini ditutup dengan kalimat indah oleh Ibnu Jarir Al-Haitami, seorang sufi asal Persia, ikhwah… katanya, “Sesungguhnya su’ul khotimah disebabkan oleh HATI KECIL yang dimiliki oleh seorang hamba yang tidak bisa dilihat oleh manusia. Ada kalanya seorang beramal dengan amal ahli neraka, padahal didalam hatinya ada kebaikan yang tersembunyi, lalu mendominasi dirinya diakhir hayatnya sehingga ia mendapat khusnul khotimah”. Maka berlaku pula lah sebaliknya. Jangan jumawa, untuk kita yang hari ini adalah hari-hari yang dipenuhi dengan kebaikan, pekerjaan yang baik, keluarga dan lingkunagn yang baik, namun tersimpan didalam hati kecil rasa sombong bahkan pun sebesar biji zarrah, dan ia mendominasi kita hingga diakhir hayat, bisa saja (na’udzubillah)…bisa saja akhir hidup kita su’ul khotimah. Tsumma na’udzubillah……

Sungguh tak ada yang bisa kita hakimi tentang HATI KECIL hamba Allah, meski apapun tampilan mereka hari ini, apapun ucapan yang mereka katakan, atau sikap yang mereka tampakkan, sungguh disaat yang sama kita tidak bisa mengatakan diri kita lebih baik darinya. Allah lah Yang Maha Tahu hati seorang hamba. Sedang apa-apa yang kita upayakan, cukupah ia menjadi bekal dan partikel-partikel yang akan mengantarkan kita kepada akhir yang baik. Aamiin ya Rabb..

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Balik ke cerita gambar wanita tadi, atau wanita lain, atau artis yang kita tonton di televisi, jika sikap, akhlak, bicara, dan cara berpakaian mereka membuat kita beristighfar, coba lihat kembali, atas dasar apa kita beristighfar?
Alangkah lebih bijaknya jika kita justru mendo’akan, agar mereka Allah bukakan hidayahNya.

Wallahu'alam bish shawab
.
.
.
.
.
SO???
Jangan cepat memutuskan untuk menilai seseorang
Jangan bosan untuk melakukan berkali-kali dalam segala hal
Jangan bosan buat berkunjung #Ehh



PKPU Bukittinggi

1 komentar:

  1. Jangan bosan utk berkunjung, harusnya jadi tema itu kk. Ckck
    Tsumma kerren. Hadza tasydid.
    kerrrren.
    😂😂😂

    BalasHapus