"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Jumat, 24 April 2015

Kalah karena Sunnah

Generasi awalun adalah generasi terbaik, sebab mereka dididik langsung dari guru terbaik sepanjang zaman. Apa yang mereka ungkap dan lakukan selalu menjadi teladan dan referensi dalam beramal... Semoga Allah merahmati mereka:) 

Termasuk salah satu kisah yang akan diceritakan ulang disini, tentang arti sebuah keteguhan terhadap prinsip dari apa yang diajarkan... 

Siang itu, Khalifah Umar Ibn Khaththab melihat kawanan perang pasukan muslimin sedang memanjat pohon. Menggerogoti setiap helai dedaunan yang ada disana. Khalifah pun keheranan, lalu bertanya... "Apakah gerangan yang terjadi wahai kaum muslimin?" "Ya Amirul Mukminin," begitu tandas mereka, "sungguh kekalahan dalam peperangan ini membuat kami kehabisan persediaan makanan dan terpaksa memakan dedaunan"

Lalu khalifah berujar, "Demi Allah, kekalahan ini terjadi pasti karena ada sunnah Rasulullah yang kalian tinggalkan". Shadaqallah, wa shadaqarasulullah... 


Sumber : dari cerita salah seorang ustadz yang namanya lupa dalam sebuah kajian islam dengan perubahan redaksional seperlunya


Apa yang kita alami, memang tidak pernah terlepas dari apa yang Allah takdirkan. Hanya saja, untuk urusan kekalahan, kemunduran, itu karena kesalahan kita sendiri... Semuanya. Ntah itu kekalahan saat pemilu, kekalahan dalam mencapai target target baik target kerjaan atau keluarga, mesti harus balik bertanya ke diri sendiri, ADAKAH SUNNAH NABI YANG SAYA TINGGALKAN?
Adakah ghibah yang berserakan, hati yang mendeki, tangan yang kikir, atau adab-akhlak terhadap kawanan dan pimpinan yang buruk, atau malah jangan-jangan ada maksiat yang tanpa kita sadari telah dilakukan? 

Allah, jaga kami..hati, jiwa, pikiran, lisan, dan pendengaran kami... Setidaknya yang sedikit ini menjadi cerminan dan introspeksi terhadap laku dan ucap , arahan dan tindakan, serta penjagaan terhadap prinsip dan pengajaran sang murobbi :") 

Sepenuh cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar