"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Jumat, 08 Mei 2015

Murobbi (harusnya) tak perlu risau

Sudah berapa lama tarbiyah? | Bulanan? Tahunan? atau bahkan puluhan tahun? |
Sudah berapa banyak materi yang dicatat, daurah yang diikuti? | Ah...sedihnya kita, terlalu memaknai kekurangan sebagai manusia-banyak lupa dan khilaf.
.
Adakah yang tertinggal dihati? Sedikit saja.
Adakah yang tertinggal dipikiran? Sedikit saja.
Adakah yang terterapkan dalam laku? Satu saja.
.
ADA!!!
.
Untuk kita, yang mengikuti lingkaran-lingkaran pekanan penuh kesyukuran dan kesabaran, pasti ada. Untuk kita yang memahami segala kurang dan lebihnya rekanan, juga pasti ada.
Dan untuk kita yang meniti jalan terjal penuh onak duri ini, tiada banyak pengikutnya, dan tiada tahu kapan ujungnya ini, pastilah ada.
.
Murobbi hanya sebagai perantara hidayah Tuhan, setelahnya kau yang tentukan pilihan.
Murobbi hanya sebagai fasilitator penyampai materi, setelahnya kau yang 'amalkan.
Murobbi hanya sebagai 'penerima' 'amalan yaumi, setelahnya kau yang istiqomahkan.
Murobbi hanya sebagai reminder agenda agenda tarhib, daurah, dan tastqif, setelahnya kau yang menghadirkan.
Murobbi hanya sebagai pemberi amanah binaan, setelahnya kau yang teruskan.
Murobbi hanya sebagai pemberi pemahaman pergerakan, setelahnya kau yang 'takdirkan'
Murobbi hanya sebagai pertimbang dalam ta'aruf, setelahnya kau yang putuskan.
.
Memang 'hanya sebagai', tapi 'hanya' dan 'sebagai'nya ini cukup signifikan, bukan?
Baik signifikan dalam dampak positif, ya semakin meningkatlah ia dalam amal dan tindakan. Signifikan juga dalam negatifnya, minimal minimal mental.
.
Maka, cukup ucapkan dalam lirih dan rendah suara kita,
Seba'da dari beliau, selepas dari lingkaran beliau, atau ter-transfer ke rekanan beliau, gemingkan dalam hati,"Wahai Murobbi, tak perlu kau cemaskan kami. Tak perlu kau risaukan kami. Sebab sekian tahun kebelakang, waktu yang berlalu, sudah cukup bekal mu terhadap kami."
.
"Tak perlu kau khawatirkan amalan kami, tak perlu juga kau gelisahkan pergerakan kami, tak perlu kau tanyakan amanah kami, sebab kami, dari setiap yang terterima dan diresapi, begitu yaqin hati kami atas takdir yang menggiring kesini. Dan Allah, tiada mungkin sia-siakan kami"
.
Titip pesan, untuk para Murobbi yang tak lagi membersamai langkah-langkah kami, tapi do'a dan kontribusi mereka terhadap diri ini begitu berarti. Semoga Allah karuniakan kesehajteraan hidupnya, keluarganya, anak cucunya.
.
Sepenuh cinta untuk mu, para Murobbi kami
:')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar