"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Jumat, 22 Mei 2015

Sepasang KAKI


Ada yang keliru mengartikan perjalanan panjang ini?
Perjalanan yang katanya penuh onak duri, sedikit pengikutnya, dan tak tahu dimana ujungnya.
Melelahkan? Tapi kau tak kan disebut sedang memperjuangkan apa-apa jika tak lelah, kawan?! Maka berlelah-lelahlah…hingga hanya ketika kaki sudah menginjakkan surga kau boleh rehat, dalam keadaan ridha lagi diridhai…….
.
Untuk setiap perjalanan diatas bumi ini, untuk SATU tujuan ; Allah, maka satu dari sekian banyak orientasi akhirat yang harus kita baca lagi, lagi, dan lagi dalam Kitabullah adalah ; “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” (Yaasiin : 65)
.
Maka wahai sepasang kaki, bertahanlah, kuatlah, dan bersabarlah. Bisa jadi saat ini kita bersahabat, akrab, dan melekat. Tapi kelak kau kan berkata jujur terhadap penciptamu. Semua  sempurna dalam catatan malaikatNya, sedang mulut ini terkunci, tak diizinkan untuk melakukan pembelaan. Maka tugasku hari-hari ini adalah mengajak mu berjalan dalam langkah-langkah yang diridhaiNya, langkah-langkah majelis ilmu, langkah-langkah yang membuat taat semakin meningkat dan iman semakin menawan, insyaa allah. Bertahanlah sepasang kaki, meski tulang tak lagi mampu menopang jasad, kerikil kecil menembus tebalnya alas kakimu, atau jemari kelu dalam beberapa saat. Bersabarlah……
.
Juga wahai sepasang tangan, kau juga. Juga akan memberikan kesaksian terhadap diri si pendosa ini. Kerja mu sebagai mata-mata telah selesai. Adakah aku memasukkan rizki dengan sebelah kiri, atau memegang yang tak diridhaiNya, atau malah mendatangkan sakit bagi sesama, sebagai bukti sunnah Nabi tak mampu tertunaikan. Maka maafkan… maafkan…maafkan…
.
Sepasang Kaki dan Tangan,
Bertahanlah, dan bersiap siagalah
Seperti bait Thufail Al-Ghifari berikut, bahwa tuanmu ini masih percaya,
“Nafas adalah kesempatan
Jiwamu adalah peluru, kawan.
Maka hatimu adalah perisainya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar