"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Selasa, 22 September 2015

Dirgahayulah Kakanda

Tentang lagu wajib Pantang Mundur, Eyang Titiek Puspa punya sejarahnya. Ia terinspirasi dari salah seorang prajurit yang dilepas penuh keikhlasan oleh istrinya untuk bergi ke medan jaya, Kalimantan Utara tepatnya. Setelah dihayati, setiap liriknya menggambarkan betul seperti apa kondisi yang selalu Mama ceritakan.

--------------------------------------------------------------------------------------------

Papa paham konsekuensi yang akan ia terima sejak awal menjadi abdi negara, bahwa separuh nyawanya sudah dimiliki oleh Indonesia. Bagi tentara tingkat satu atau dua, menjadi pasukan perang, meracik bom, atau apalah yang berhubungan dengan ketegangan dan ancaman memang nyata dihadapi. 

Mama juga paham, konsekuensi menjadi seorang istri abdi negara harus rela ditinggalkan untuk tujuan apapun, dalam kondisi apapun. Maka saat itu, cerita yang paling tak terlupakan, dan dibanggakan sampai hari ini adalah saat saya-dengan nama titipan DWI AMELIA SUSILOWATI ini masih dalam kandungan harus ditinggal-tugaskan memerangi Gerakan Aceh Merdeka yang sedang marak-maraknya di ujung Barat Indonesia. 7,5 Bulan pasca kelahiran saya, beliau pulang, lelaki hebat ini dijemput kerinduan untuk kembali bersama merajut impian, meski saat meninggalkan juga pasti membawa impian ; Tanah Air Indonesia.

Pa, Ma.. izinkan ananda mencoret-coret masa lalu kita ini dengan penuh keharuan, karena Tuhan pasti tak sia-siakan menitipkan nanda dari Ayah hebat dan Ibu yang luar biasa seperti kalian. Juga izinkan ananda untuk berbangga, bukan karena kesombongan, tapi kalian sudah mengajarkan kepada kami untuk menjadi yang bermanfaat, bahkan untuk bangsa dan negara. Ah...apapun itu segala kekurangan kalian, kalian adalah yang terbaik, dan yang utama. 

Oya, Pa..... 
Sesungguhnya dari setiap perjuanganmu dalam mempertahankan NKRI ini, sungguh ananda ingin sekali menceritakan kehebatan Khalid bin Walid dalam berbagai pasukan perang yang dipimpinnya, tentang Rasulullah yang terluka dan copot giginya, atau kakek tua dan pincang yang bersikeras ikut berperang. Yakinlah, Pa... ketika mempertahankan wilayah juga adalah utama yang diperhatikan dalam Islam ini, Allah tak akan sia-siakan segala perjuangan dan darah yang tertumpah. Juga untuk semua pahlawan kami, Salam Hormat dari setiap darah keturunan kalian. 

Juga Ma......
Nanda ingin menceritakan Khansa yang rela melepas kesemua anak lelakinya untuk berperang hingga menemukan syahid, atau Asma'  dan 'Aisyah binti Abu Bakar  yang ikut bersama Rasulullah, atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan para ksatria berupa makanan dan obat-obatan. Yakin juga, ya Ma... bahwa setiap pengorbanan akan adil Allah persaksikan.

Terimakasih, Pa...
Untuk darah yang kau alirkan ketegasan, kekuatan, dan pantang menyerah didalamnya
Terimaksih, Ma...
Untik hati yang kau titipkan kasih sayang dan kelembutan padanya

Dan untuk semua Ayah dan Ibu diseluruh lapisan wilayah bumi, Salam Hormat dari kami anakmu yang kadang tak tahu budi ini. Maafkan.



Sepenuh Cinta,
Putrimu.



"Pantang Mundur"
  oleh : Titiek Puspa

Kulepas dikau pahlawan,
Ku relakan dikau berjuang..
Demi keagungan negara,
Kanda pergi ke medan jaya...

Bila kanda teringat,
ingatlah adik seorang...
Jadikan daku semangat ,
Terus maju pantang mundur...

**Air mataku berlinang
    Karena bahagia....
    Putra pertama lahir sudah
    Kupintakan nama padamu pahlawan..

Sembah sujud ananda,
Dirgahayulah kakanda..
Jayalah dikau pahlawan..
Terus maju pantang mundur...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar