"Wahai orang-orang yang beriman!Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu-Muhammad:7"

Jumat, 18 September 2015

Duri itu indah, ternyata.

Rasanya ngga mau kehabisan ide untuk mencari dan menemukan sesuatu yang menginspirasi untuk ditumpahkan kedalam kata-kata. Tapi saya bukan pujangga, lho ya. Hanya belajar sedikit memperindah kalimat, agar yang dilisankan juga terbawa-bawa dalam laku kebaikan. Juga untuk menghindarkan diri dari segala yang tak berguna untuk diucapkan.

Tidak selamanya yang terlihat kuat itu selalu bertahan dengan kakinya sendiri. Ada kalanya jasadnya sakit, pertahannya roboh, atau imannya lemah. Maka jadilah kita, sebagai penguat diantara sesama, sebagai wujud sesama muslim adalah seperti satu batang tubuh.

Tidak selamanya juga yang terlihat indah itu karena hasil upayanya sendiri. Justru yang paling berharga adalah ‘apa’ dan ‘siapa’ yang mampu menjadikannya indah. Dan bagi kita, umat islam, cukuplah IMAN yang akan memancarkan segala keindahan itu, tidak hanya didunia, ia akan terpancar kelak di Barzah hingga di Mahsyar. Maka jadilah kita sebagai perantara keindahan itu, tidakpun mampu mengindahkan yang lain, minimal diri kita sendiri dan anak keturunan kelak, Insyaallah.

Dan dari bunga yang berjatuhan ini, kita belajar keduanya.

Juga bahwa, dari duri kita belajar tentang bagaimana cara menjaga segala yang perlu dijaga. Mungkin benar ia tajam, mungkin benar ia akan menyakiti. Tapi mudah-mudahan, tajamnya ia sama seperti tajamnya kita dalam memegang prinsip dan aqidah, hingga ia mampu menjadi tameng juga senjata bagi yang memiliki. Juga jika ia menyakiti, bukan karena durinya yang terlalu runcing, tapi bisa jadi hati kita yang begitu lunak, lembek, tak berdaya.

*Semoga Allah kuatkan hati kita dalam menjaga aqidah islam ini*

Lalu yang indah ini, meski ia kuat lalu terjatuh, lalu kuat lagi dan terjatuh lagi, tetap saja berupaya memberikan keindahan bagi semua yang memandang. Tetap berjuang menghadirkan sosok merah yang memesona, bunga.
Dan aku pun berharap, dari setiap keimanan yang jatuh bangun ini, lemah dan kuatnya ini, sedikit banyaknya mampu memberikan kebaikan untuk semua yang mencari dan membutuhkan. Sebab kita tak bisa paksakan orang  lain untuk menerima kebaikan jika hatinya tertutupi oleh segala penyakit hati.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci.” (Qs.Muhammad :24)

Selamat Makan Siang (lagi)
PKPU Bukittinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar